Kamis, 28 April 2016

About Rein Sinopsis

Unknown


Sinopsis “About Rein”
A Novel by Yunita R. Saragi

HIDUP tak selamanya tentang impian. Terkadang, kenyataan hidup yang menggiring kita ke tempat seharusnya kita berada.(Parlindungan Manurung)

Namaku Parlindungan Manurung. Tapi ini kisah bukan tentangku. Melainkan tentang sahabatku, Reinata Rey Sidabutar. Seorang perempuan dua puluh tiga tahun, si Batak berdarah muggle alias campuran Jawa Solo yang punya mimpi jadi drummer ternama di dunia dan akhirat. Dia seorang perempuan berwatak keras, apalagi jika berhubungan dengan persoalan mimpi-mimpinya. Meski banyak halangan dan rintangan yang menyambangi, dia tak menyerah. Tak akan pernah menyerah.
Tante Tata, mamanya adalah orang yang paling keras menentang cita-citanya. Tante Tata malah menyogok aparat, untuk memasukkannya menjadi seorang PNS. Rein terpaksa ‘ngantor’ dalam seragam PNS beberapa bulan. Bukan hanya itu saja, Rein bilang padaku kalau dia tiba-tiba punya Opung. Karena suatu hal, papa Rein sempat tak terhubung lagi dengan seluruh keluarganya di Pulau Samosir, Danau Toba selama puluhan tahun. Dia sempat senang mengetahui hal itu. Tapi ternyata kedatangan opungnya membawa masalah lain. Dia dipaksa menikah dengan paribannya di Samosir. Semua hal itu membuat Rein gila parah dan nggak tahan pol. Rein melarikan diri dari rumah, hidup luntang-lantung, terlibat narkoba dan hampir diperkosa oleh seorang produser musik yang menjanjikan album.
Semua itu terjadi karena aku! Karena aku! Sahabat macam apa aku yang pergi begitu saja meninggalkannya? Dia memang tak pernah memintaku agar terus ada di sampingnya. Ah, aku salah. Sebenarnya dia telah mengirimkan sinyal ingin selalu bersamaku ketika dia mengajakku untuk membentuk sebuah band bersama, tepat setelah kami sama-sama diwisuda. Tapi aku tak mengerti isyarat itu. Dulu waktu ikut Pramuka, aku payah membaca sandi. Aku hanya pandai mendirikan kemah. Aku pergi untuk bergabung dengan sebuah band papan atas Indonesia yang pada saat itu membutuhkan seorang gitaris. Ya, aku pergi meninggalkannya.
Yang membuatku sadar kalau Rein butuh aku adalah ketika aku melihatnya terbaring di ICU. Rein over dosis. Sejak saat itu, aku berjanji akan selalu ada di sampingnya. Aku memutuskan hengkang dari Maha Band. Keputusan yang terlihat sangat-sangat bodoh. Tapi lebih bodoh lagi jika aku membiarkan Rein. Aku takut kehilangannya. Orang yang amat sangat kucintai. Cinta? Ya, aku mencintainya lebih dari cinta kepada sahabat. Meskipun dia tidak tahu. Dan tak boleh tahu.
Aku dan opungnya merencanakan sesuatu. Sesuatu yang membawa kami ke dalam ruang katarsis. Sesuatu yang membawa perubahan yang tak pernah aku dan Rein bayangkan sebelumnya.
             Mohon maaf jika dalam penyampaianku tentang cerita Rein ini banyak menggunakan kalimat-kalimat khas Medan dan sekitarnya. Karena aku memang berasal dari sana. Sulit untuk menghilangkan bahasaku walaupun di dalam bentuk tulisan. Terimalah aku apa adanya, Beib. Ciyeee... (kedip-kedip). Sekali lagi, aku Parlindungan Manurung, ini bukan cerita tentangku. Tapi... semua tentang Reinata Rey Sidabutar.

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016. Template Designed By Templateism | Wp Themes