AKU MENCINTAIMU DENGAN BODOH
Saat aku katakan padamu bahwa aku
mencintaimu dengan bodoh, kau tertawa geli, memalingkan wajahmu pada langit dan
cekikikan di dalam lipatan awan. Kau menanggap itu lucu. Padahal aku sedang
serius. Coba kau dengar alasan apa yang membuat aku berkata bahwa aku
mencintaimu dengan bodoh.
Cintaku
tidak mengenal logika matematika, aku selalu menjumlahkan satu tambah satu ya sama
dengan satu, kau dan aku itu satu. Cintaku tak jua mengenal rumus rumus dalam
fisika, secepat apa pun aku berlari dalam waktu yang selambat apa pun, jarak
kita tetap sama dengan nol, kau dan aku tak berjarak. Oh, apa lagi biologi,
sama sekali aku tak peduli, mau kau itu invertebrata atau vertebrata, mau kau
bernafas dengan insang atau paru paru, aku tetap mencintaimu. Apa kau bilang? Geografi??
Apa lagi ini, aku bahkan masih bisa bernafas dalam abu vulkanik yang kau
semburkan tepat ke wajahku. Pun jua cintaku tak tahu ilmu hukum, ia buta
tentang itu, secara de facto dan de jure, kau itu sudah syah menjadi milik
orang lain, tak bisa diganggu gugat. Aku tak tahu itu dan tak takut dipenjara
karena mencintaimu. Lagi pula aku bukan ingin memilikimu, aku hanya ingin mencintaimu,
itu saja.
Nah, kan
kan, kau mulai menggila sekarang. Mulai memeluk tubuhku dengan ganas. Apa ku
bilang, kau juga mencintaiku kan?? Siapa yang bisa menampik pesona diriku. Kau
mulai memanjati tubuhku. “Hey!! Hey!! Jangan disitu!! Geli tauuu!!!
Hahahahaha!!! Plisss!! Hentikan Bayuuu gilaaa!!! Ya yaa.. ambil saja semaumu,
buah buah ranum dari rantingku. Aw!! Sakit!! Pelan pelan dong metiknya!! Eh lihaatt Istrimu datang!!”
Kau terlihat
sumringah dan merambat turun dari tubuhku. Melepaskan pelukanmu dan menyongsong
istrimu. Memberikan dua buah kuning milikku padanya. Istrimu tersenyum, dan
senyum itu memuakkan. Ia mulai mengigiti buahku.
“Aduh mas, mangganya enak sekali, ambil lagi dong!!!” pekik
istrimu
Aku melengos, buang muka ke jalanan berdebu, BAYUUU!!! AKU
CEMBURUUU!!!
Medan, 21 Mei 2013, 9.10 WIB
0 komentar:
Posting Komentar