Selasa, 14 Mei 2013

Bubuk Mesiu

Unknown


                Cinta itu serupa bubuk mesiu, gelombang subsonik yang dihasilkannya mampu mendorong dan meledakkan seisi dunia magis seseorang. Aku tak berkata bohong tentang ini. Aku punya bukti. Sebut saja Rolando, ia kini sedang hancur berkeping keping sehabis meledak karena bara api cemburu menyulut bubuk mesiu cintanya. Mukanya yang kata banyak orang tampan, berubah drastis hingga mirip katak tersengat seribu tawon. Sembab bersimbah air mata. Ketangguhan yang kerap diperlihatkannya lunglai, lenyap entah kemana.
                Adalah Saridia, sang Penari Ular tersohor yang dicintai Rolando dengan amat sangat itu yang membuatnya menjadi puing puing berbentuk segitiga begitu. Saridia terpergok Rolando sedang bermesraan dengan Satpam penjaga kompleks. Rolando pitam. Pemuda terganteng di desanya itu sungguh terpukul. Dirinya merasa hina dina karena dicurangi hanya oleh seorang Satpam dekil bau terasi.  Rolando berang dan pergi meninggalkan desa, sesunggukan di tengah hutan. Ia berjanji tak akan jatuh cinta lagi. Karena cinta hanya membuatnya pilu. Ia kemudian naik ke sebuah pohon dan memproklamirkan akan menjadi jomblo seumur hidup.
                Saat malam tiba, di dalam hutan sunyi, Rolando dikagetkan dengan hadirnya sesosok bidadari cantik jelita. Bidadari itu memperkenalkan dirinya sebagai Ririn Anastasya (Apa ada bidadari namanya begini??*garuk garuk). Singkat cerita Rolando pun kembali jatuh cinta. Rolando mengutarakan bahwa ia ingin menikahi bidadari itu. Bidadari itu sepakat untuk dinikahi dan dibawa pulang ke desa. Rolando sama sekali lupa dengan janjinya di atas pohon, api asmara kembali memercikkan bara cintanya hingga meledak. Nah, apa kubilang. Cinta itu seruoa bubuk mesiu kan?? Tak peduli api apa yang meledakkannya. Ia akan tetap meledak, entah itu karena api cemburu, api asmara, api curiga, ataupun “apitson” sekalipun. Sampai jumpa.

Medan, 14 Mei 2013, 16.37 WIB

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016. Template Designed By Templateism | Wp Themes