Jumat, 24 Mei 2013

Secangkir Teh

Unknown

Secangkir teh yang sedang mengepul di hadapanmu itu, kubuatkan khusus untukmu, dari satu persen gula pasir, satu persen teh, lima persen air mendidih dan sembilan puluh tiga persen rasa cinta.
Eitt.. Jangan terburu buru begitu mereguknya. Perlahanlah. Hirup dulu aromanya, lalu kau sesap sedikit. Setelahnya, lihat lah senyumku yang kurangkai untukmu. Lalu ceritakan tentang harimu dan bagaimana kau melaluinya.
Jika itu cerita bahagia dan membahagiakan, peluklah tubuhku dan kita tertawa bersama. Lalu kau sesap lagi teh itu, maka kau akan mendapati kebahagiaan itu akan menjadi abadi di hatimu seiring dengan teh yang mengalir dan mengendap di tubuhmu.
Jika itu cerita sedih dan menyedihkan, menangislah di pundakku dan kita akan menangis bersama. Lalu reguk kembali teh itu, maka kau akan mendapati kesedihan itu lenyap tak berbekas bersama dengan asap teh yang melayang ke udara.

Medan, 24 Mei 2013, 17.58 WIB


Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016. Template Designed By Templateism | Wp Themes