Selasa, 14 Mei 2013

GELAS

Unknown

Koyumi bergeming di sebuah kursi, memandang nanar pada sebuah gelas di atas meja. Gelas itu berisi air jeruk asli yang diberi gula dan beberapa bongkahan kecil es batu. Dinding gelas bagian luar ditempeli bulir bulir air seperti embun. Liur hampir menetes dari sela bibirnya. Sungguh dari hati Koyumi yang terdalam, ia ingin sekali mereguk es jeruk itu hingga tuntas dan melenyapkan dahaganya. Koyumi berjuang mengumpulkan saliva sebanyak mungkin di rongga mulutnya lalu menelannnya sekaligus untuk menentramkan kerongkongannya yang lengket dan kering di cuaca panas menyengat ini.




Es jeruk di dalam gelas bening itu bagi Koyumi bukan hanya sekedar pelepas dahaga atau minuman favoritnya, es jeruk dalam gelas bagi Koyumi memiliki segudang arti dan sejuta kenangan yang kini menari nari di benak Koyumi. Es jeruk bisa membuat Koyumi bagai berada di pangkuan bunda, melihat senyum ayah, dan dan menyongsong matahari terbit sekaligus. Sungguh berarti dan menentramkan. Namun ihkwal apa kiranya yang kini membuat Koyumi enggan meminum es jeruk itu atau bahkan hanya sekedar menyentuh gelasnya??

Adalah asal muasal es jeruk itulah yang membuat Koyumi terpekur dan berfikir seribu kali. Es jeruk itu diberikan oleh seorang pengusaha yang baru saja menang tender proyek di departemen pemerintahan yang dipimpinnya. Koyumi takut menerima gratifikasi es jeruk dalam gelas. Koyumi gentar jika harus berhadapan dengan KPK. Karena selain mampu menyadap telepon, KPK juga mampu menyelidiki lambung dan meneliti gratifikasi makanan apa yang sudah singgah dalam perut seorang koruptor. Koyumi bergidik dan serta merta memerintahkan anak buahnya untuk mengembalikan es jeruk itu, dan memesan es jeruk dari tukang jus langganannya. Setelah pesanan datang Koyumi beringas menuntaskan es jeruk dalam cangkir plastik. Ahhhh legaa, desaunya.

Medan, 15 Mei 2013, 10.18 WIB

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016. Template Designed By Templateism | Wp Themes