CERMIN(Cerita Mini)
'CERMIN" by Yunita Ramadayantie Saragi
Gompar sangat benci kepada cermin. Menurutnya cermin itu benda yang selalu memantulkan kebohongan. Cermin selalu memperlihatkan hal sebaliknya dari sebuah fakta. Saat Gompar merasa senang, cermin selalu memperlihatkan kesedihan. Saat Gompar merasa baik baik saja, cermin pasti mewujudkan Gompar yang sedang sakit, bahkan saat Gompar merasa dirinya super tampan, Gompar hanya menemukan wajah penuh kudis pada cerminnya.
Maka dari itu Gompar berikrar, ia akan menghancurkan seluruh cermin yang ada di muka bumi ini. Ia memulai aksi itu dari rumahnya sendiri lalu ke rumah sanak saudara, tetangga dan seluruh kampung. Tentu saja seluruh warga dibuat bingung dan marah. Saat warga bertanya mengapa ia melakukan itu. Sambil berteriak Gompar menjawab, "AKU AKAN MEMUSNAHKAN VIRUS KEBOHONGAN YANG SUDAH MEREBAK DI MUKA BUMI INI....KARENA KEBOHONGAN ADALAH AWAL DARI SEBUAH KEHANCURAAAN...CERMIN ITU SETAAANN!!!!!" lalu "Praaaanggg!!!" satu lagi cermin di rumah Pak Lurah dipecahkannya. Dan kemudian diikuti cermin cermin lainnya.
Gompar terengah engah tersebab letih memusnahkan cermin di seluruh negeri, ia kemudian beristirahat di pinggir sebuah sungai yang jernih. Peluh membasahi seluruh tubuh dan wajahnya. Ia berniat meraup wajahnya dengan air sungai guna mengusir peluh. Saat ia menundukkan wajahnya ke sungai, permukaan sungai memantulkan wajahnya.Seketika jua, ia mendapati wajahnya penuh darah dan nanah. Gompar mengamuk. Sungai juga pembohong!!! pekiknya. Ia lalu mulai menguras isi sungai. Gompar menjadi gila. Ia melolong lolong sambil terus menguras air sungai dengan kedua belah tangannya. Terus dan terus, hingga siang berganti malam, malam berganti siang. Tanpa sedikit pun ia sadari bahwa yang salah dan berkata bohong itu bukanlah Cermin ataupun Sungai, melainkan hatinya sendiri.
Medan, 14 Mei 2013, 10.24 pagi.
0 komentar:
Posting Komentar