Rabu, 02 April 2014

Perempuan Salju

Unknown

Pada malam berbintang saru
Ia pinta aku menyasau desaunya yang paling pilu
Ia mengempap sasi dalam mulutnya
Sebabkan malam pekat gulita

Ia menjajarkan aku pada bait dalam puisinya yang kelompang
Memaksa aku menari dalam kalbunya yang beku
Menghadirkan sesak menggabak air mata
Hancur dilumat hujan salju paling gemuruh

Sedetik ia memelukku dalam hangat
Beratus detik berdetak kemudian
Ia biarkan aku menggigil
Bergumul dengan gemeretak harapan

: Hei, aku perempuan salju!

Mulutnya bergetar sendu
Masihkah aku boleh mengharap api bergolak di dirinya?

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016. Template Designed By Templateism | Wp Themes